Makalah DASAR DASAR BIMBINGAN KONSELING PRIBADI ISLAMI

 MAKALAH LANDASAN BK ISLAMI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH: DASAR BKPI 

DOSEN PENGAMPU: PAMELA MAHER WIJAYA, S.Sos, M.S.I 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Disusun Oleh: 1. ALMAS AZIMATUN QONITA (200104) 2. ANNISA NUR FAUZIYYAH (200105) 3. ARISTA DESY RAMADANI (200106) 

 

 

 

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING PRIBADI ISLAM SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH IHSANUL FIKRI MAGELANG 2020

 

 

KATA PENGANTAR 

 

Alhamdulillah segala puji syukur selalu dipanjatkan kepada Allah swt karna karunianya kita bisa sehat dan mampu menikmati banyak kenikmatan salah satunya bisa melanjutkan studi kembali di STIT Ihsanul Fikri Magelang dan melaksanakan tugas pertama ini di Mata Kuliah Dasar BKPI. 

Adapun Tujuan membuat Makalah ini mengenai “Landasan BK Islami” yaitu untuk melaksakan kewajiban sebagai Mahasiswa untuk mengerjakan tugas dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan lebih dalam mengenai BK Islami ini. 

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ustadz PAMELA MAHER WIJAYA, S.Sos, M.S.I selaku dosen mata kuliah Dasar BKPI yang telah memberi kami ilmu pengetahuan dan tugas sehingga kami bias senantiasa belajar lagi untuk menambah wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan membagi ilmunya dalam menyelesaikan tugas ini. 

Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. 

 

Kamis, 29 Oktober 2020 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

II 

 

 

DAFTAR ISI 

 

 

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................... I 

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... II Bab I ........................................................................................................................................................ 1 Pendahuluan ........................................................................................................................................ 1 BAB 2 ..................................................................................................................................................... 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 2 1. Pengertian Bimbingan Konseling  Islam................................................................................. 2 2. Landasan Bimbingan Konseling Islam ................................................................................... 2 3. Landasan Bimbingan dan Konseling yaitu: ............................................................................ 3 4. Asas-Asas Bimbingan Konseling Islam .................................................................................. 6 5. Unsur-Unsur Dalam Bimbingan Konseling Islam .................................................................. 9 BAB III ................................................................................................................................................. 10 Penutup ............................................................................................................................................. 10 1. Kesimpulan ........................................................................................................................... 10 2. Saran ..................................................................................................................................... 10 

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 11 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bab I 

Pendahuluan 

1. Latar Belakang Masalah 

Bimbingan dan konseling Kemunculan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari masalahmasalah sosial yang ada di berbagai negara, baik di Eropa, Asia, dan Amerika pada awal Abad ke-19. Kemunculan Konseling Islami tidak dapat dipisahkan dari sekian problematika yang dihadapi oleh manusia, seperti kritik terhadap pemikiran barat dan kegilasahan dalam batin. ummat Islam harus bangkit dan tampil untuk menguatkan gagasan bahwa Islam adalah agama yang sempurna mengatur segala aspek di kehidupan ini termasuk Bimbingan Konseling. 

Al-Qur’an dan Sunnah Rasul merupakan landasan utama bagi bimbingan dan konseling Islami, yang juga dalam pengembangannya dibutuhkan landasan yang bersifat filsafat dan keilmuan. Al-Qur’an di sebut juga dengan landasan “naqliyah” sedangkan landasan lain yang dipergunakan oleh bimbingan dan konseling Islami yang bersifat “aqliyah”. Dalam hal ini filsafat Islam dan ilmu atau landasan ilmiah yang sejalan dengan ajaran Islam. Landasan utama bimbingan dan konseling Islami adalah al-Qur’an dan Sunnah. Firman Allah SWT dalam surat At-Tin ayat 4, yang artinya sebagai berikut : Artinya : “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”dan juga dalam surat al-Isra’ ayat 82 : Artinya : “Dan kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. 

2. Rumusan Masalah 

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang akan menjadi fokus kita dalam makalah ini: a. Pengertian BKI b. Landasan BKI c. Asas-asas BKI d. Unsur-unsur yang ada dalam BKI 

3. Tujuan Pembahasan 

a. Pengertian BKI b. Landasan BKI c. Asas-asas BKI d. Unsur-unsur yang ada dalam BKI  

 

BAB 2 

PEMBAHASAN 

1. Pengertian Bimbingan Konseling  Islam Bimbingan merupakan terjemahan dari “guidance”. Guidance berasal dari akar kata “guide” yang secara luas bermakna mengarahkan (to direct), memandu (to pilot), mengelola (to manage), menyampaikan (to descript), mendorong (to motivate), membantu mewujudkan (helping to create), memberi (to giving), bersungguh-sungguh (to commit), pemberi pertimbangan dan bersikap demokratis (democratic performance).  Konseling berasal dari kata “counsel” yang diambil dari bahasa Latin yaitu “Counsilium” artinya bersama atau bicara bersama. Konseling merupakan serapan kata dari “counseling”. Makna Counseling melingkupi proses (process), hubungan (interaction), menekankan pada permasalahan yang dihadapi klien (performance, relationship), professional, nasehat (advice, advise, advisable). Islam  berasal dari bahasa Arab dalam bentuk masdar yang secara harfiyah berarti selamat, sentosa dan damai. Bimbingan Konseling Islami adalah proses pemberian bantuan untuk pemecahan masalah, pengenalan diri, penyesuaian diri, pengarahan diri untuk mencapai realisasi diri sesuai dengan ajaran Islam. 

2. Landasan Bimbingan Konseling Islam Landasan atau dasar pijak utama Bimbingan dan Konseling Islami adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasul, sebab keduanya sumber dari segala sumber pedoman hidup umat Islam, dalam arti mencakup seluruh aspek kehidupan mereka.  Seperti disebutkan dalam Al Qur’an Surat Yunus Ayat 57 yang artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S Yunus:57). Disebutkan juga dalam Al Qur’an Surat Al Isra’ ayat 82 yang artinya “dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (Q.S Al Isra’:82) Islam mengajarkan agar umatnya saling menasehati dan tolong menolong dalam hal kebaikan dan taqwa. Oleh karena itu segala aktivitas mambantu individu yang dilakukan dengan mengacu pada tuntutan Allah tergolong ibadah. “dan tolong-menolonglah kamu 

 

dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.” (Q.S Al Maidah:2). Salah satu hadits yang menerangkan tentang Bimbingan Konseling Islami yaitu yang artinya “Dari Shuhaib,  belian berkata, Rosulullah Saw bersabda: menakjubkan keadaan seseorang mukmin sesungguhnya urusan semuanya baik, tidaklah ada yang demikian ini kecuali kepada seseorang mukmin. Jika ditimpa hal yang menyenangkan dia bersyukur itu adalah yang baik baginya. Jika ditimpahkan sesuatu hal yang menyusahkan dia bersabar, maka itu adalah baik baginya” (H.R Muslim). Penjelasan Hadits tersebut adalah seorang konselor akan bertemu dengan berbagai masalah dari klien yang unik. Dengan berbagai karakter yang berbeda dan dengan masalah yang berbeda satu sama lain. Selain itu juga hal ini bisa menjadi motivasi bagi seorang klien sehingga tetap tabah dan sabat dalam menghadapi masalah yang dihadapinya. 

3. Landasan Bimbingan dan Konseling yaitu:  A. Landasan Filosofis Landasan filosofis merupakan landasan yang dapat memberikan arahan dan pemahaman khususnya bagi konselor dalam melaksanakan setiap kegiatan bimbingan dan konseling yang lebih bisa dipertanggungjawabkan secara logis, etis maupun estetis. Landasan ini berkenaan dengan usaha mencari jawaban yang hakiki atas pertanyaan filosofis tentang: apakah manusia itu? Untuk menemukan jawaban atas pertanyaan filosofis tersebut, tentunya tidak dapat dilepaskan dari berbagai aliran filsafat yang ada, mulai dari filsafat klasik sampai dengan filsafat modern dan bahkan filsafat post-modern. Hakikat manusia sebagai berikut : a. Manusia adalah makhluk rasional yang mampu berfikir dan mempergunakan ilmu untuk meningkatkan perkembangan dirinya. b. Manusia dapat belajar mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya apabila dia berusaha memanfaatkan kemampuan-kemampuan yang ada pada dirinya. c. Manusia berusaha terus-menerus memperkembangkan dan menjadikan dirinya sendiri khususnya melalui pendidikan. d. Manusia dilahirkan dengan potensi untuk menjadi baik dan buruk dan hidup berarti upaya untuk mewujudkan kebaikan dan menghindarkan atau setidak-tidaknya mengontrol keburukan. e. Manusia memiliki dimensi fisik, psikologis dan spiritual yang harus dikaji secara mendalam. 

 

f. Manusia akan menjalani tugas-tugas kehidupannya dan kebahagiaan manusia terwujud melalui pemenuhan tugas-tugas kehidupannya sendiri. g. Manusia adalah unik dalam arti manusia itu mengarahkan kehidupannya sendiri. h. Manusia adalah bebas merdeka dalam berbagai keterbatasannya untuk membuat pilihan-pilihan yang menyangkut perikehidupannya sendiri. Kebebasan ini memungkinkan manusia berubah dan menentukan siapa sebenarnya diri manusia itu adan akan menjadi apa manusia itu. i. Manusia pada hakikatnya positif, yang pada setiap saat dan dalam suasana apapun, manusia berada dalam keadaan terbaik untuk menjadi sadar dan berkemampuan untuk melakukan sesuatu. B. Landasan Religius Dalam fitrahnya, semua manusia didunia ini meyakini adanya Tuhan, namun semuanya tergantung gimana cara mendidik orang tuanya. Konflik-konflik batin dalam diri manusia yang berkenaan dengan ajaran agama (Islam maupun lainnya) banyak ragamnya, oleh karenanya diperlukan selalu adanya bimbingan dan konseling yang memberikan bimbingan kehidupan keagamaan kepada individu agar mampu mencapai kehidupan yang bahagia di dunia dan akherat. Landasan religius dalam layanan bimbingan dan konseling ditekankan pada tiga hal pokok, yaitu: (a) Manusia sebagai makhluk Tuhan (b) Sikap yang mendorong perkembangan dari perikehidupan manusia berjalan ke arah dan sesuai dengan kaidah-kaidah agama (c) Suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi) dan kemasyarakatan dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah. C. Landasan Psikologis Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien). Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang perlu dikuasai oleh konselor adalah tentang:  a. Motif dan Motivasi Motif dan motivasi berkenaan dengan dorongan yang menggerakkan seseorang berperilaku baik motif primer yaitu motif yang didasari oleh kebutuhan asli yang 

 

dimiliki oleh individu semenjak dia lahir maupun motif sekunder yang terbentuk dari hasil belajar. b. Pembawaan dan Lingkungan Pembawaan dan lingkungan berkenaan dengan faktor-faktor yang membentuk dan mempengaruhi perilaku individu. Pembawaan yaitu segala sesuatu yang dibawa sejak lahir dan merupakan hasil dari keturunan. Pembawaan pada dasarnya bersifat potensial yang perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan dan mewujudkannya bergantung pada lingkungan dimana individu itu berada. c. Perkembangan Individu Perkembangan individu berkenaan dengan proses tumbuh dan berkembangnya individu yang merentang sejak masa konsepsi (pra natal) hingga akhir hayatnya, diantaranya meliputi aspek fisik dan psikomotorik, bahasa dan kognitif/kecerdasan, moral dan sosial. d. Belajar Belajar adalah upaya untuk menguasai sesuatu yang baru dengan memanfaatkan yang sudah ada pada diri individu. e. Kepribadian Untuk menjelaskan tentang kepribadian individu, terdapat beberapa teori kepribadian yang sudah banyak dikenal, diantaranya: Teori Psikoanalisa dari Sigmund Freud, Teori Analitik dari Carl Gustav Jung, Teori Sosial Psikologis dari Adler, Fromm, Horney dan Sullivan, dan lain sebagainya. D. Landasan Sosial-Budaya Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu. E. Landasan Ilmiah dan Teknologi Landasan ilmiah dan teknologi membicarakan sifat keilmuan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling sebagai ilmu yang multidimensional yang menerima sumbangan besar dari ilmu-ilmu lain dan bidang teknologi. Sehingga bimbingan dan konseling diharapkan semakin kokoh dan mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi yang berkembang pesat. F. Landasan Pedagogis Pedagogik merupakan suatu kajian tentang pendidikan anak, berasal dari kata Yunani “Paedos”, yang berarti anak laki-laki, dan “Agogos” artinya mengantar, membimbing. Jadi 

 

pedagogik secara harfiah berarti membantu anak laki-laki pada zaman Yunani kuno yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah. Kemudian secara kiasan pedagogik ialah seorang ahli yang membimbing anak kearah tujuan hidup tertentu. Pendidikan akan ditinjau sebagai landasan bimbingan dan konseling dari tiga segi, yaitu : a. Pendidikan sebagai upaya pengembangan manusia dan bimbingan merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan. b. Pendidikan sebagai inti proses bimbingan dan konseling. c. Pendidikan lebih lanjut sebagai inti tujuan pelayanan bimbingan dan konseling. 

4. Asas-Asas Bimbingan Konseling Islam Asas dapat diartikan sebagai dasar pijak, pondasi, atau dasar pembentukan. Pemenuhan asas-asas Bimbingan Konseling akan memperlancar pelaksanaan dan lebih menjamin keberhasilan layanan/kegiatan. Menurut Prayitno ada beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling, yaitu: a. Asas Kerahasiaan. Segala sesuatu yang dibicarakan konseli kepada konselor tidak boleh disampaikan kepada orang lain. b. Asas Kesukarelaan. Konseli diharapkan secara sukarela tanpa merasa terpaksa menyampaikan masalah yang dihadapinya, dan konselor juga memberikan bantuan dengan ikhlas. c. Asas keterbukaan. Konseli diharapkan membuka diri untuk kepentingan pemecahan masalah dan mau menerima saran-saran dan masukan dari pihak luar. d. Asas Kekinian. Masalah individu yang ditanggulangi ialah masalah-masalah yang sedang dirasakan pada saat sekarang. e. Asas Kemandirian. Bimbingan Konseling bertujuan menjadikan konseli mandiri, mampu mengenal diri sendiri, dan mampu mengambil keputusan oleh dan untuk diri sendiri. f. Asas Kedinamisan. Bimbingan Konseling menghendaki terjadinya perubahan pada diri konseli, yaitu perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. g. Asas Kenormatifan. Bimbingan Konseling tidak boleh bertentangan dengan norma-norma yang berlaku, baik norma agama, norma adat, norma hukum, maupun kebiasaan sehari-hari. h. Asas Keahlian. Bimbingan Konseling perlu dilakukan secara teratur dan sistematik dengan menggunakan prosedur, teknik dan alat yang memadai. 

 

i. Asas Alih Tangan. Asas alih tangan yaitu jika konselor sudah mengerahkan segenap kemampuannya untuk membantu individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat terbantu sebagaimana yang diharapkan, maka konselor dapat mengirim individu kepada badan yang lebih ahli. Sedangkan asas-asas dalam Bimbingan Konseling Islam menurut Aswadi antara lain: A. Asas Kebahagiaan Dunia dan Akhirat Bimbingan Konseling dapat memberikan dampak bagi konseli agar mendapatkan petunjuk dari masalah yang dihadapinya dan menyadarkan akan kebahagiaan yang haqiqi yakni dari Allah Swt. Dan membuat hidupnya menjadi lebih baik dan terarah serta dapat mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. B. Asas Fitrah Manusia menurut Islam dilahirkan dengan membawa fitrah, yaitu berbagai kemampuan potensial bawaan dan mempunyai kemampuan untuk beragama, maka dari itu gerak tingkah laku dan tindakan sejalan dengan fitrahnya tersebut. Dalam kehidupan ini manusia telah dibekali dengan berbagai potensi diri atau fitrah untuk dikembangkan dalam proses pendidikan. C. Asas Lillahi Ta`ala Bimbingan Konseling Islam dilakukan semata-mata ditujukan karena Allah swt., semua usaha yang dilakukan manusia tanpa ridha Allah swt. maka hal tersebut tidak akan terjadi sesuai dengan ketetapanNya. Konsekuensi dari asas ini berarti pembimbing melakukan tugasnya dengan penuh keikhlasan tanpa pamrih. D. Asas Bimbingan Seumur Hidup Asas Bimbingan seumur hidup yakni manusia dalam kodratnya tidak luput dari berbuat kesalahan maka dari itu layanan Bimbingan Konseling Islami dilaksanakan bukan hanya saat menghadapi masalah saat ini, akan tetapi untuk membimbing konseli yang bermanfaat bagi kehidupan masa mendatang guna memberi petunjuk hidup yang baik menurut ajaran Allah swt. dan RasulNya. E. Asas Keseimbangan Ruhaniyah Bimbingan Konseling Islami benar-benar menekankan kepada konseli akan pentingnya mengisi dimensi ruhani konseli dengan selalu mengingatkan konseli untuk selalu bersyukur dan memahami dirinya sebagai hamba Allah swt. F. Asas Kemaujudan Individu Bimbingan Konseling Islam berlangsung pada citra manusia menurut Islam dan memandang seseorang individu mempunyai hak, mempunyai perbedaan dari individu 

 

yang lainnya dan mempunyai kemerdekaan pribadi sebagai konsekuensi dari haknya dan kemampuannya fundamental potensi rohaniahnya. G. Asas Sosialitas Manusia Dalam Bimbingan  Konseling Islam sosialitas manusia diakui dengan memperhatikan hak individu (jadi bukan komunisme), hak individu juga diakui dalam batas tanggung jawab sosial. H. Asas Khalifah Sebagai khalifah manusia harus memelihara keseimbangan, sebab masalah kehidupan kerap kali muncul dari ketidakseimbangan tersebut yang diperbuat oleh manusia itu sendiri. Manusia diciptakan Allah swt. sebagai khalifah di bumi untuk itu penting dalam melihat aspek tersebut dalam pelaksanaan layanan bimbingan. I. Asas Keselarasan dan Keadilan Layanan Bimbingan Konseling ini diharapkan manusia dapat memperoleh keselarasan yang hilang dalam hidupnya baik secara jasmani maupun rohani dan memperoleh keadilan yang sama di mata sosial. J. Asas Pembinaan Akhlaqul Karimah Bimbingan Konseling Islam membantu konseli untuk memelihara, mengembangkan, menyempurnakan sifat-sifat yang tidak baik. Dalam pelaksanaan layanan bimbingan hendaknya dapat memperbaiki akhlaq menjadi karimah, dan menyampaikan dengan suri tauladan yang baik agar mengena pada konseli. K. Asas Kasih Sayang Kasih sayang antara sesama manusia sangat dianjurkan demikian pula dalam program konseling kasih sayang dijadikan salah satu landasan. Hal tersebut dilakukan guna mempererat hubungan kepercayaan yang dibangun dalam proses bimbingan. L. Asas Saling Menghargai dan Menghormati Dalam pelaksanaan Bimbingan Konseling diharapkan terjalin hubungan yang saling menghormati dan menghargai agar antara kedua belah pihak, konselor dan konseli tumbuh rasa saling percaya satu dengan yang lain. M. Asas Musyawarah Bimbingan Konseling Islam dilakukan dengan asas musyawarah, artinya antara konselor dengan konseli terjadi dialog amat baik, satu sama lain tidak saling mendekatkan, tidak ada perasaan tertekan dan keinginan tertekan. N. Asas Keahlian 

 

Bimbingan Konseling Islam dilakukan oleh orang-orang yang memang memiliki kemampuan, keahlian di bidang tersebut, baik keahlian dalam metodelogi dan teknikteknik Bimbingan Konseling maupun dalam bidang yang menjadi permasalahan Bimbingan Konseling. O. Asas Kerahasiaan Proses konseling harus menyentuh self (jati diri) konseli bersangkutan, dan yang paling mengetahui keadaannya adalah dirinya sendiri. Pandangan konseli yang menganggap bahwa problem itu merupakan aib, dapat menjadi penghambat pemanfaatan layanan konseling jika kerahasiaannya dirasakan tidak terjamin. Jadi, konseling itu harus diselenggarakan dalam keadaan pribadi dan hasilnya dirahasiakan. 

5. Unsur-Unsur Dalam Bimbingan Konseling Islam Unsur-Unsur yang ada dalam Bimbingan Konseling Islam adalah : a. Masalah. Masalah yaitu suatu yang menghambat, merintangi, menghalangi, mempersulit dalam usaha untuk mencapai tujuan. b. Obyek Bimbingan  Konseling Islami (Konseli). Obyek Bimbingan Konseling Islami adalah orang yang menerima atau sasaran dari kegiatan Bimbingan Konseling disebut dengan konseli. Konseli adalah orang yang sedang menghadapi masalah karena dia sendiri tidak mampu dalam menyelesaikan masalahnya. c. Subyek Bimbingan  Konseling Islami (Konselor). Subyek Bimbingan  Konseling Islam adalah orang yang melaksanakan kegiatan Bimbingan Konseling yaitu konselor. Konselor adalah orang yang bersedia dengan sepenuh hati membantu konseli dalam menyelesaikan masalahnya berdasarkan pada keterampilan dan pengetahuan yang dimilikinya. 

 

 

 

 

 

 

10 

 

 

BAB III 

Penutup 

1. Kesimpulan Berdasrkan atas apa yang kita pelajari dalam membuat makalah ini, maka bisa di simpulkan: a. Bimbingan konseling islam adalah proses pemberian bantuan dari konselor kepada konseli dalam pemecahan masalah, pengenalan diri, penyesuaian diri, pengarahan diri agar tercapainya realisasi diri sesuai ajaran agam islam yaitu sesuai Al- Quran dan Assunah(hadist). b. Landasan utama BK Islam adalah Al-Quran dan Assunah(hadist), namun tidak juga mengesampingkan landasan barat tetap digunakan juga sebagai landasan dalam beberapa aspek c. Terdapat beberapa landasan dan asas sebagai dasar pijakan terlaksananya bimbingan konseling islam. d. Terdapat beberapa unsur yang harus ada dalam terlaksanya bimbingan konseling islam. Apabila salah satunya tidak ada maka tidak bisa terlaksana. e. Pada intinya bimbingan konseling dan bimbingan tidak jauh berbeda, sama-sama proses pemberian bantuan, membantu memcahkan masalah konseli dan lainya. Berbedanya hanya disegi landasan utama bimbingan konseling berpacu pada AlQuran dan Assunah(hadist) namun tidak mengesampingkan ilmu barat. 

2. Saran Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, bisa menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua. Mohon maaf apabila masih banyak kekurangan. 

  

11 

 

DAFTAR PUSTAKA 

 

Dr. Tarmizi, M.Pd. 2018. Bimbingan Konseling Islami. Medan: Perdana Publishing 

Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd., dkk. 2017. Bimbingan Konseling Perspektif Alquran dan Sains. Medan: Perdana Publishing 

Prof. Dr. Syafaruddin, M.Pd., dkk. 2019. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Medan: Perdana Publishing 

https://falahsitifauzibkia.wordpress.com/kontak/tentang/landasan-bimbingan-dan-konselingislam/ (diakses 26 Okt 2020) 

https://iainpspblog.blogspot.com/2019/03/makalah-pengertian-bki-dan-hukum-bki.html 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alamat IP Address

KARAKTERISTIK MEMORY